Sistem hydrant gedung bertingkat merupakan rangkaian beberapa alat proteksi kebakaran untuk membantu mengatasi kebakaran sebelum petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi. Selain itu, Sistem Hydrant juga dapat membantu petugas pemadam kebakaran yang kesulitan menjangkau lokasi kebakaran. Dalam pengertian lainnya, sistem hydrant dapat diartikan sebagai rangkaian sistem untuk mengatur laju distribusi air dari pompa ke titik-titik hydrant menuju bangunan yang akan diproteksi melalui instalasi pipa hydrant.
Distribusi air biasanya kan dihubungkan ke sprinkler atau selang hydrant yang terpasang di dalam gedung (indoor) dan hydrant pillar (outdoor). Untuk negara-negara yang berada di benua Autralia, telah ditetapkan tentang pentingnya sistem hydrant untuk bangunana yang diatur dalam the Deemed-to-Satisfy (DtS).
Sistem hydrant yang akan dipasang harus sesuai dengan standar dan terdiri dari beberapa komponen berikut ini:
Tandon air/water tank
Pipa dan valve
Pumpset yang terdiri dari Pompa Jockey, Diesel dan Elektrik)
Booster Pump
Hydrant Valve dan Coupling/Connector
Fire Hose
Hydrant Pillar
Pipa dan valve
Pumpset yang terdiri dari Pompa Jockey, Diesel dan Elektrik)
Booster Pump
Hydrant Valve dan Coupling/Connector
Fire Hose
Hydrant Pillar
Merancang sistem hydrant harus dilakukan secara matang, sehingga tujuan pemasangan dapat terpenuhi. Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rancangan sistem hydrant diantara adalah kapasitas pompa, kapasitas tandon air dan ketersediaan airnya, selain itu juga perlu direncanakan jumlah titik hydrant yang sesuai dengan standar proteksi gedung.
Cara Kerja Sistem Hydrant
Cara kerja sistem hydrant diatur sedemikian rupa dengan menggunakan tekanan air. Dalam keadaan normal, sistem hydran yang telah disetting dengan tekanan air yang siap digunakan dalam keadaan darurat. Ketika salah satu atau semua hydrant valve sengaja dibuka, maka sistem akan terjadi penurunan tekanan air. Penurunan tekanan air yang terdeteksi, sehingga booster pump akan otomatis mengambil air dari tandon untuk mengembalikan tekanan air dalam sistem hydrant tersebut. Kemudian air akan disalurkan ke area yang terdeteksi adanya kebakaran melalui fire hose dan nozzle yang dihubungkan ke hydrant valve.
Pemeliharaan Sistem Hydrant
Sistem hydrant yang telah terpasang memerlukan perlu dilakukan pemeliharaan secara berkala, baik berupa tes dan survei untuk memastikan alat-alat pada sistem hydrant dalam keadaan baik dan sesuai standar keselamatan dalam proteksi kebakaran. The Building Code of Australia telah menetapkan the deemed-to-satisfy untuk langkah-langkah keselamatan (termasuk sistem hidran) pada gedung-bertingkat. Sistem proteksi kebakaran aktif lainnya yaitu automatic fire sprinkler systems, hose reels dan alarm systems.
Untuk informasi mengenai sistem hydrant mulai dari pemasangan, penambahan alat-alat proteksi kebakaran, service hingga pemeliharaan untuk seluruh wilayah di Indonesia seperti Jepara, Kudus, Purwokerto, Yogyakarta dan Surakarta, silahkan menghubungi PT Bromindo Mekar Mitra.
0 comments: