Navigation Menu

Cara Kerja Hydrant Pillar Hooseki

Hydrant Pillar Hooseki adalah salah satu peralatan instalasi fire hydrant yang pemasangan berada di luar gedung. Penempatannya di lokasi strategis atau yang mudah terlihat karena berguna untuk  output suplai air bertekanan pada instalasi jaringan hydrant. Cara Kerja Hydrant Pillar Hooseki adalah dengan dihubungkan melalui fire hose supaya dapat digunakan untuk memadamkan api di titik yang terdekat.

Ada tiga jenis Hydrant Pillar Hooseki yang digunakan di Indonesia yaitu Hydrant Pillar One Way, Hydrant Pillar Two Ways dan  Hydrant Pillar Three Ways. Dilihat sari segi harga, tentunya harga Hydrant Pillar Three Ways lebih mahal daripada Hydrant Pillar Two Ways dan  Hydrant Pillar One Way. Karena Hydrant Pillar Three Ways menggunakan 3 sambungan untuk jalan pengeluaran air. 

Harga Hydrant Pillar Hooseki tersebut sebanding dengan kualitas yang merk Hooseki berikan. Hydrant Pillar Hooseki mempunyai lapisan anti korosit, yang dilapisi dengan cat merah, sehingga memudahkan identifikasi petugas ketika terjadi kebakaran.

Cara Kerja Hydrant Pillar Hooseki akan dapat maksimal apabila disertai dengan perencanaan dan perhitungan yang detail dari kontraktor yang mengerjakan instalasi Fire Hydrant di gedung tersebut.  Cara pemasangan Hydrant Pillar Hooseki adalah dengan menyambungkan dengan sistem pipa yang dihubungkan ke pompa pemadam kebakaran, sebagai peralatan utama dari instalasi fire hydrant. Sedankan sumber air dari hydrant adalah air yang berada di reservoir atau tandon air.

Pemasangan Hydrant Pillar Hooseki tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Kami dari Bromindo sebagai konsultan – kontraktor dan distributor fire hydrant dan instalasinya siap melayani Anda  untuk melakukan proses tersebut ke seluruh wilayah indonesia, terutama untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta seperti Tegal, Surakarta, Semarang, Salatiga, Pekalongan, Magelang, Banjarnegara, Wonosobo, Wonogiri, Temanggung, Tegal, Sukoharjo, Sragen, Rembang, Purworejo, Purbalingga, Pemalang, Pekalongan, Pati, Magelang, Kudus, Klaten, Kendal, Kebumen, Karanganyar, Jepara, Grobogan, Demak, Cilacap, Brebes, Boyolali, Blora, Batang dan Banyumas.

0 comments: